SMK, Motor Penggerak Pengentasan Kemiskinan

Loading

Laporan: Redaksi

Siswa RSBI SMKN 1 Ciamis sedang praktek tata boga

Siswa RSBI SMKN 1 Ciamis sedang praktek tata boga.

CIAMIS, (Tubas) – Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kabupaten Ciamis, Jabar mencapai 55 sekolah. Jumlah itu lebih banyak dibanding SMA yang jumlahnya 31 sekolah. Peningkatan tersebut sejalan dengan minat dan harapan masyarakat menyekolahkan anaknya dan segera dapat diterima di dunia kerja atau berwirausaha.

Pimpinan dan dosen Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Kabupaten Ciamis, Hasan Bisri, mengungkapkan penilaian itu di sela-sela rapat koordinasi kemiskinan di Kabupaten Ciamis yang dilaksanakan di Aula Adipati Angganaya, baru-baru ini.

Hasan mengharapkan SMK yang ada di setiap kecamatan diselaraskan dengan kebutuhan yang ada di daerah. Disebutkan kebutuhan daerah pertanian, maka SMK-nya harus menekankan program kompetensi keahlian pada pertanian. Begitu pula di daerah yang mempunyai potensi bidang perikanan, peternakan, pertambangan, otomotif dan sebagainya.

Dengan cara itu, lulusan SMK bisa terserap ke dalam dunia kerja. Selain itu juga bisa mengajak masyarakat di sekitarnya melalui pemberian motivasi. Lulusan SMK bisa menjadi motor penggerak dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di daerahnya.

Kepala RSBI SMKN 1 Ciamis, Drs. H. Hadi Sumantoro, M.Pd. mengaku bangga dengan diakuinya kredibilitas pendidikan SMK oleh stakeholder, pemerintah dan perguruan tinggi. Pengakuan itu selaras dengan tujuan SMK untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Juga sejalan dengan visi SMK menghasilkan lulusan untuk bekerja, mengantarkan lulusan ke jenjang pendidikkan yang yang lebih tinggi dan bekerja secara mandiri (berwirausaha). (mamay)

CATEGORIES
TAGS