Soal Produk dalam Negeri Tak Dianggap Seksi Selama Kampanye

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

Emrus Sihombing

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Topik penggunaan produk dalam negeri dan masalah lingkungan terabaikan pada kampanye Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang berakhir 5 April 2014. Kedua isu itu dianggap tidak seksi untuk menarik simpati masyarakat pemilih.

Partai dan calon anggota legislatif lebih cenderung membuat panggung hiburan. Misalnya, pertunjukan dangdut daripada menyampaikan program pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat.

Begitu dikemukakan Emrus Sihombing, pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, menjawab pertanyaan tubasmedia.com, Rabu (26/3).

Menurut Emrus, sekarang produk dalam negeri sedang terancam oleh produk luar negeri. Apalagi, kita memasuki era perdagangan bebas. Ke depan, produk dalam negeri bisa mati suri. Artinya, petani dan produsen produk dalam negeri makin lemah. Rakyat akan menjadi buruh di negeri sendiri.

Demikian halnya dengan isu lingkungan. Lihat saja kebakaran hutan di Riau dan masalah Kali Ciliwung yang sangat kumuh. Pembuangan air limbah industri terjadi di mana-mana, termasuk oleh perusahaan penanaman modal asing. Polusi udara kita sudah di atas ambang batas. Hal ini menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat luar biasa ke depan. Ia mengatakan amat prihatin kedua isu penting itu terabaikan dalam masa kampanye yang dimulai 16 Maret lalu. (ender)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS