Standarisasi Pelatihan Industri Perlu Disiapkan

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Wilayah II, Jawa Bali, Gati Wibawaningsih

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Wilayah II, Jawa Bali, Gati Wibawaningsih

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah hingga kini belum memiliki standarisasi pelatihan sektor industri padahal standarisasi tersebut sangat dibutuhkan agar standar pelatihan bisa sama di seluruh Indonesia.

Hal itu diutarakan Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Wilayah II, Jawa Bali, Gati Wibawaningsih dalam obrolan dengan tubasmedia.com di ruang kerjanya, kemarin.

Standarisasi pelatihan dimaksud kata Gati teramat penting dibuatkan agar arah pelatihan semakin jelas. Dia sebut misalnya jika melatih perajin batik harus jelas dimulai dari mana dan apa saja yang perlu dilatih.

‘’Apa sih standar pelatihan itu dan kalau mau melatih wirausaha baru, apa saja yang dibutuhkan dan kurikulumnya seperti apa. Ini harus dijelaskan,’’ kata Gati.

Namun dia katakan pihaknya untuk tahun 2014 sudah mempersiapkan kurikulum untuk pelatihan pelaku industri perajin batik dan akan diberlakukan di seluruh Indonesia. Selama ini mata pelajaran pelatihan hanya selera si pelastihan dan umumnya belum dapat didokumentasikan bahkan tidak tertulis.

Menjawab pertanyaan sekitar sandang batik, Gati mengatakan secara teknis tidak ada hambatan bahgkan sudah berjalan lancer walau disana-sini masih butuh penyempurnaan agar produk batik bisa tampil dengan mutu prima.

Namun katanya, harkat pembatik perlu diangkat agar nilai pekerjaannya dapat dihargai melalui harga batik produk para perajin.

Rasanya kata Gati harga batik tulis kurang sebanding dengan tenaga kerja yang dikeluarkan para pembatik dan sering yang menikmati nilai tambah dari batik tulis hanyalah broker. Karena itu pemerintah perlu member pelatihan lagi bagi para pembatik agar dapat memproduksi batik yang lebih efisien, lebih produktif dan lebih professional lagi. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS