Subsidi untuk Mobil Listrik Perparah Kemacetan di Jakarta

Loading

JAKARTA, (tubasmediacom) – Pemerintah mulai menyalurkan subsidi untuk mobil listrik per 1 April 2023. Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5, yang kandungan TKDN-nya minimal 40%, jadi satu-satunya yang berhak menerima insentif tersebut.

Pemerintah menetapkan mobil listrik yang memenuhi syarat akan mendapat potongan harga ketika dibeli konsumen. Insentif yang diberikan adalah pemotongan pajak PPN yang tadinya 11% menjadi hanya 1% saja.

Subsidi ini jelas saja membuat harga kendaraan listrik yang masuk di dalamnya mengalami penurunan harga. Peningkatan penjualan mobil dikhawatirkan akan memperparah kemacetan, khususnya di kota-kota besar.

Menanggapi hal tersebut, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan bahwa peningkatan kemacetan di kota-kota besar akibat subsidi mobil listrik tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

“Dalam jangka pendek, kemungkinan subsidi mobil listrik tidak akan memperparah kemacetan di kota besar, khususnya di wilayah-wilayah jalan ganjil genap di Jakarta. Namun, dalam jangka panjang, jika mobil listrik semakin banyak diproduksi dan dijual, ini bisa memicu peningkatan jumlah kendaraan di jalan raya dan akhirnya dapat memperburuk kemacetan di kota besar,” jelas Yannes beberapa waktu lalu.

Yannes juga menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat strategi lain terkait percepatan kendaraan listrik di Indonesia, dimana pemerintah bisa saja lebih memfokuskan kepada transportasi listrik publik yang mana dinilai lebih berpotensi untuk bisa memecah kemacetan.

“Strategi yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari solusi untuk mengurangi kemacetan di masa depan ialah setelah mobil ICE habis pemerintah sebenarnya bisa berfokus pada pengembangan infrastruktur penunjang dan transportasi listrik publik yang lebih baik,” tulisnya.

Sekarang ini katanya, tanpa kendaraan listrik total penjualan mobil 1,1 juta unit per tahun. Tetap jalanan akan dijejali kendaraan bermotor. Sekarang katakan 1,1 juta unit pasar mobil tadi, yang 100 ribu katakan listrik, yang 1 jutanya tetap BBM. Sehingga tahun 2035, antara total penjualan mobil BBM dan mobil listrik sama, separuh adalah mobil listrik, separuh lagi mobil BBM.(sabar)

CATEGORIES
TAGS