Site icon TubasMedia.com

Sudah Salah Baca Data BPS, Anis Bukannya Minta Maaf, Malah Salahkan Media

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com)  – Saat mengkritik program Jokowi, Calon Presiden Anies Johannes Baswedan disebut salah data. Hingga kini hal ini pun menjadi sorotan publik.

Kendati begitu, Anies Baswedan bukannya mengaku salah malah menyalah-nyalahkan media online yang menjadi acuannya.

Anies Baswedan salahkan media online terkait data pembangunan jalan tol di era SBY dan Jokowi yang ternyata keliru.

Diketahui sebelumnya pernyataan Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS menuai kontroversi.

Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa pembangunan jalan tidak berbayar di era SBY jauh lebih banyak ketimbang era Jokowi.

Belakangan pemerintah membuka data tersebut ke publik dan menyebut bahwa data yang disampaikan Bakal Capres dari PKS itu salah.

Terkait hal tersebut tim pemenangan Anies Baswedan, Hendri Satrio (Hensat) tidak menampik data yang disampaikan Capresnya keliru. Namun Hensat melemparkan kesalahan tersebut ke media online yang memuat data yang kemudian dibacakan oleh Anies Baswedan.

Sebab, menurutnya, Anies hanya membacakan data dari media tersebut saat membandingkan pembangunan jalan era SBY dan Jokowi.

“Itu PUPR menurut saya klarifikasi ke Katadata saja. Kan Mas Anies cuma membacakan hasil karya jurnalistiknya Katadata, gitu,” ujar Hensat saat dihubungi, Rabu (24/5/2023) malam.

Lebih lanjut, Hensat mengatakan, seharusnya pemerintah berterima kasih kepada Anies Baswedan.

Menurutnya, karena Anies membacakan data pembanding pembangunan jalan era SBY dengan Jokowi, pemerintah jadi melakukan pengecekan ulang.

“Dan bagus lah kalau kemudian diperbaiki. Jadi dicek-dicek saja tuh. Jadi thanks to Mas Anies lah. Akhirnya, pemerintah cek dan ricek lagi datanya,” katanya.

Oleh karena itu, Hensat kembali menekankan agar Kementerian PUPR melakukan klarifikasi ke media yang dimaksudnya.

“Tapi, kalau klarifikasi, mestinya klarifikasinya ke Katadata tuh. Dan untung saja dibacain Anies. Jadi pada sibuk nyari perbaikan data. Mungkin kalau enggak dibacain, enggak dicek and ricek itu,” ujar Hensat. (sabar)

 

Exit mobile version