Site icon TubasMedia.com

Sumatera Utara Juga Mengimpor Aluminium

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BELAWAN, (TubasMedia.Com) – Selain mengekspor komoditas aluminium, ternyata Sumatera Utara (Sumut) juga mengimpor komoditas sejenis. Bahkan, volume ekspor aluminium Sumut jauh lebih kecil ketimbang impor.

“Selama ini Sumut rutin mengekspor komoditas aluminium yang diproduksi PT Inalum melalui terminal peti kemas BICT,” kata Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I Belawan International Container Terminal (BICT) Tengku Irfansyah, Rabu (22/5).

Selain ekspor, sebutnya, Sumut juga mengimpor komoditas yang sama. Bahkan, volume ekspor aluminium Sumut jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume impor. Selama kuartal I-2013,

kata Irfansyah, aktivitas ekspor aluminium Sumut yang dikapalkan melalui terminal peti kemas BICT tercatat sebanyak 581 ton. Jumlah ini naik tipis sekitar 1,75 % dibandingkan periode serupa 2012 yang berjumlah 571 ton.

“Pada waktu yang bersamaan, Sumut juga mendatangkan 6.682 ton aluminium impor melalui terminal peti kemas BICT atau naik sekitar 67,38 persen dibandingkan periode serupa di tahun 2012 yang jumlahnya 3.992 ton,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Otorita Asahan, Ir Effendy Sirait kepada tubasmedia.com, Kamis malam mengatakan kebutuhan aluminium (ingot) secara nasional 300.000 ton/tahun sementara produksi Inalum hanya 250.000 ton/tahun dan dari 250.000 ton tersebut, sebanyak 150.000 ton diekspor ke Jepang sehingga yang tinggal di dalam negeri hanya 100.000 ton. Ini artinya setiap tahun Indonesia kekurangan 200.000 ton aluminium.

‘’Kalaupun semua produksi Inalum untuk mengisi pasar dalam negeri, tetap saja kurang 50 ribu ton,’’ katanya.

Dia jelaskan, di Sumatera Utara terdapat 10 industri aluminium hilir yang mendapat bahan baku dari PT Inalum sekitar 20.000 ton/tahun. ‘’Jumlah ini masih kurang sehingga mereka harus mengimpor,’’ katanya. (sabar)

Exit mobile version