Teknologi Pertanian Harus Dikembangkan

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CILACAP, (TubasMedia.Com) – Fluktuasi harga komoditas pertanian yang ekstrim serta kesinambungan produksi pertanian, merupakan masalah yang belum mampu dihindarkan oleh para petani. Semakin banyaknya buruh tani tanpa lahan, merupakan cermin buruknya pengelolaan pertanian kita. Demikian pula semakin banyaknya lahan produktif yang hilang maupun mengalami penyempitan akibat pembangunan, harus dihentikan.

Hal itu dinyatakan Bupati Cilacap, Tatto Pamuji saat acara temu tani dalam rangka ekspo teknologi peningkatan produktifitas padi yang dihadiri sekitar 700 orang petani yang berasal dari Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, dan Purworejo di lapangan Desa Mrenek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, pekan lalu.

Dikatakan, pembangunan bidang pertanian harus dikembangkan dan ditingkatkan seiring dengan pembangunan ekonomi. Peningkatan produksi dan pendapatan petani serta tercukupinya kebutuhan pangan merupakan bukti suatu keberhasilan pembangunan bidang pertanian.

Bupati menambahkan, keberhasilan pembukaan demplot lahan sawah, menggunakan perlakuan syngenta, yang mampu meningkatkan produksi sebanyak 2,24 ton/ha diharapkan mampu memicu petani untuk terus berkarya dalam membangun pertanian yang tangguh dan peningkatan pendapatan para petani. Berdasarkan hasil analisa dalam temu tani yang dikonversikan dalam satuan ton/hektar, produksi padi yang semula 10,08 ton/hektar (perlakuan konvensional) terjadi peningkatan menjadi 13,32 ton/hektar setelah dilakukan perlakuan syngenta.

Bupati menyebutkan, bahwa 63 ribu hektar areal persawahan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap merupakan potensi luar biasa bagi peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani.

Sukses tahun 2011 di mana Cilacap mengalami surplus beras lebih dari 300 ribu ton harus lebih ditingkatkan, sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah, bahkan mampu mendukung ketahanan pangan secara nasional. (christoper)

CATEGORIES
TAGS