Teknologi Tepat Guna Tingkakan Produksi Jagung Kuning Grobogan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GROBOGAN, (TubasMedia.Com) – Sebagai daerah produsen jagung terbesar di Jawa Tengah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Kabupaten Grobogan terus melakukan penyuluhan kepada petani untuk tetap menerapkan teknologi tepat guna, sehingga tingkat produksinya lebih meningkat.

“Petani harus pandai memilih benih yang berkualitas, melakukan pencegahan dan pengendalian hama, perawatan tanaman serta masa tanam yang tepat,” pinta Kepala Dinpertan TPH Grobogan, Edhy Sudaryanto, pekan lalu.

Produksi jagung kuning Grobogan, tambah Edhy, mampu menguasai pasar Jateng. Jumlahnya pada tahun 2012 mencapai 565.000 ton. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 503.000 ton. Dengan produksi jagung sebanyak itu, Grobogan mampu menyokong 16 persen dari total produksi jagung kuning Jateng. “Produksi jagung sebanyak itu diperoleh dari luas areal panen yang mencapai 113.152 hektar” katanya.

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah, Agus Eko Cahyono menjelaskan, sampai saat ini produksi jagung kuning Grobogan belum ada yang menandingi. Selain tingkat produktivitasnya cukup tinggi, petani Grobogan juga sudah pandai memilih benih jagung hibrida yang berkualitas.

Saat ini tidak kurang dari 15 jenis varietas jagung hibrida membanjiri Grobogan, antara lin hibrida produk Mosanto yang dikenal varietas DeKalb (DK) 85, DK 95 dan DK 979. Petani Grobogan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan, setiap tahun mampu membuka lahan bekas tebang milik Perhutani tidak kurang dari 17.000 hektar. “Lahan bekas tebang pada umumnya sangat subur, sehingga mampu mendongkrak produksi jagung kuning Grobogan yang tingkat produksinya setiap hektarnya rata-rata mencapai 5,7 ton dan 7-8 ton untuk lahan sawah,” ujarnya. (sofi)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS