Teror Bom di Utan Kayu

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto menilai pengusutan kasus teror bom untuk Ulil Abshar Abdala tidak mudah untuk diungkap. Sulit diprediksi kelompok mana yang melakukan aksi teror bom. “Penanganan teror yang sifatnya individu enggak mudah,” kata mantan Kapolri ini.

Dia menjelaskan, kalau kelompok atau organisasi tertentu yang melakukannya dan sudah ada komunikasi tertentu itu bisa dilacak. “Kalau pelakunya perorangan akan sulit diketahui,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, pelaku bom Utan Kayu jelas teroris. “Pelaku itu membutuhkan keahlian khusus. Lihat saja, begitu rapi. Pasti punya organisasi. Ada yang mengantar, ada yang merakit. Ada juga yang membungkus itu jadi paket dan mengantarnya. Ini semua membutuhkan perencanaan, jam berapa kamu antar, caranya mengantar bagaimana dan sebagainya,” ujar Ansyaad.

Pola pengiriman bom secara personal ini telah menjadi tren internasional. Mantan Kepala Desk Antiteror ini pun menjelaskan, kasus serupa pernah terjadi di Inggris, Italia dan Amerika. Kantor Kanselir Jerman Angela Merkel pun pernah dikirimi paket bom.

Ansyaad mengatakan, targetnya tidak harus kepala negara atau pejabat pemerintah, tetapi siapa pun yang dipandang menghambat pencapaian kelompok tersebut. “Kalian juga sudah tahu kan siapa yang dianggap menghambat itu adalah musuh dan darahnya halal. Dan kalian ingat kan serangan atau target terhadap Ulil bukan yang pertama walau ada pernyataan bahwa selama menjabat di parpol, ini yang pertama kali. Bahkan, pada tahun 2004 sempat ada fatwa bahwa darah Ulil halal,” katanya. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS