Tidak Terima Disebut Mau Menghancurkan NKRI, Wartawan Desak Prabowo Segera Minta Maaf

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sebanyak 50 jurnalis dari Aliansi Jurnalis NKRI menggelar aksi di depan gedung dewan Pers di Jakarta Pusat, Jumat (7/12).

Dalam tuntutannya, mereka mendesak Prabowo untuk segera minta maaf atas penyataannya yang dinilai sudah menghina jurnalis.

Koordinator aksi Aliansi Jurnalis NKRI, Rivai Lamahoda mengatakan, mengkritik profesi jurnalis (wartawan) tidak lah haram, itu boleh saja dan sah dalam era demokrasi.

Namun kata dia, sebagai negara demokrasi yang berdasarkan hukum maka setiap kritik dan koreksi punya mekanisme dan jalur yang harus

ditempuh.

“Sebagai politisi dengan jam terbang tinggi (sejak orba) seperti Prabowo Subianto tentu tahu persis soal ini. Profesi Jurnalis dilindungi oleh UU tentang Pers. Dalam UU ini diatur koreksi terhadap pemberitaan adalah dengan mekanisme ‘hak jawab’ yang difasilitasi dewan pers dan apabila tidak menemui kata sepakat maka boleh mengajukan gugatan pidana pengadilan jika merasa dirugikan,” tutur dia.

Menurut Rivai, pernyataan Prabowo pada Rabu (5/12) yang menuduh ‘Jurnalis sebagai antek orang yang mau menghancurkan NKRI’ dan pernyataan untuk tidak lagi menghormati jurnalis sangat tendensius, menebar ujaran kebencian, mengadu domba dan menghina profesi jurnalis.

“Prabowo harus diingatkan bahwa pers adalah pilar demokrasi keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam kehidupan bernegara sehingga pernyataan Prabowo sangat menyinggung perasaan jurnalis bahkan melecehkan profesi jurnalis,” cetusnya.

“Membangun narasi permusuhan kepada jurnalis adalah ‘kebodohan’ nyata mengingat Prabowo sedang menggalang dukungan untuk pencalonannya dalam Pilpres 2019,” imbuhnya

Seperti diketahui, pada Rabu (5/12), disampaikan Prabowo Subianto bahwa pemberitaan di media sebagian besar mempublikasikan berita bohong dan Prabowo menyebut antek-antek orang yang ingin menghancurkan NKRI.

Prabowo mengajak publik tidak usah lagi menghormati jurnalis yang bekerja mewartakan berita. Hal itu disampaikan Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Pernyataan ini terkait dengan kekesalan Prabowo didasari oleh minimnya publikasi acara Reuni 212 yang dihadiri oleh dirinya, dan Prabowo menuding sikap media tidak memberitakan acara Reuni 212 tidak objektif.(red)

CATEGORIES
TAGS