Ukraina Adakan Referendum Untuk Bergabung Dengan NATO

Loading

Kantor pusat NATO di Brussel, Belgia (nato)

Kantor pusat NATO di Brussel, Belgia (nato)

UKRAINA, (tubasmedia.com) – Ukraina akan mengadakan referendum untuk bergabung sebagai anggota NATO setelah mereka memenuhi kriteria tertentu untuk keanggotaan, demikian dikatakan Presiden Petro Poroshenko.

Pada konferensi pers bersama dengan Presiden Lithuania, Poroshenko mengatakan dia “bekerja berdasarkan kriteria”, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pernyataannya.

Pekan lalu, seorang pejabat Kremlin menyerukan “jaminan 100%” bahwa Ukraina tidak akan berpikir tentang bergabung dengan NATO. Sementara Ukraina sendiri telah berjuang menghadapi separatis pro-Rusia untuk sebagian besar tahun ini.

Poroshenko tidak mengatakan apa kriteria untuk meluluskan keanggotaan Ukraina tersebut.

NATO sendiri mengatakan: “Tidak ada daftar tetap atau criteria kaku untuk mengundang negara-negara anggota baru untuk bergabung.”

Namun, negara hanya mengakui NATO jika percaya mereka akan “berkontribusi terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah Atlantik Utara”.

Para pengamat mengatakan Ukraina, stabil oleh pertempuran, karena itu tidak mungkin dilihat sebagai hal yang layak oleh NATO.

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov menuduh NATO melanggar janji bersejarah setelah secara bertahap mendekati perbatasan Rusia. Dia mengatakan bahwa aliansi tersebut berusaha untuk memecahkan “keseimbangan kekuasaan” di eropa timur.

Tiga negara dari bekas blok Soviet bergabung dengan NATO pada tahun 1999, diikuti oleh beberapa lainnya pada tahun 2004, termasuk Lithuania dan negara-negara Baltik lainnya.

Sementara itu Presiden Putin telah menandatangani kesepakatan dengan pemimpin Abkhazia, Raul Hadzhimba, yang kabarnya akan melihat Rusia berinvestasi 209 juta euro di wilayah Georgia yang memisahkan diri pada akhir 2017.

Perjanjian kemitraan strategis tersebut juga akan menciptakan kekuatan militer gabungan Rusia dan Abkhazia, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press.

Ini terjadi beberapa hari setelah puluhan ribu orang ambil bagian dalam unjuk rasa yang diselenggarakan oleh partai oposisi utama Georgia, Gerakan Nasional Bersatu, terhadap kesepakatan tersebut.

Abkhazia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1999 setelah terjadinya perang separatis. Pada tahun 2008, Rusia secara resmi mengakui otonomi provinsi tersebut.

Pada hari Senin, Lithuania bergabung dengan anggota NATO lainnya dalam menawarkan bantuan militer ke Ukraina. Tidak jelas apakah bantuan yang ditawarkan Presiden Dalia Grybauskaite tersebut akan mencakup peralatan mematikan. (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS