UMKM DIY Alami Kerugian Rp 4,6 M

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

YOGYAKARTA, (Tubas) – Bencana Merapi di Kabupaten Sleman, DIY, mengakibatkan rusaknya peralatan usaha dari 1.321 unit usaha mikro, kecil dan menengah dan menimbulkan kerugian Rp 4,6 miliar dengan nilai produksi mencapai Rp 468,1 juta.

“Sebelum erupsi Merapi, kehidupan perekonomian di Sleman tergolong dinamis, sebagian besar warga Merapi di Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Pakem, Turi dan Tempel bermata pencaharian sebagai peternak, petani, pedagang dan pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) padahal selama ini UMKM telah berhasil menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Kamis (10/3/2011).

Menurut dia, pada 2006 industri kecil di Sleman berjumlah 14.342 dan pada pertengahan 2010 jumlahnya meningkat menjadi 15.056 dengan 99,3 persen dari total seluruh unit usaha dalam termasuk dalam kategori UMKM.

“Keberadaan UMKM yang sangat besar ini memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja. Jika satu unit usaha UMKM diasumsikan menyerap dua sampai tiga tenaga kerja, maka UMKM di Sleman mampu menyerap lebih dari 45.000 tenaga kerja,” katanya.

Ia mengatakan, kendala lain yang juga dihadapi pengusaha UMKM adalah sulitnya mencari jaringan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan UMKM, sebagai dampak dari diberlakukannya pasar bebas.

“Untuk mengantisipasi membanjirnya produk China dan lain sebagainya, kami telah melakukan pengembangan dan pembinaan UMKM disertai kampanye menggunakan produk UMKM lokal,” katanya.

Sri Purnomo mengatakan, berhentinya produksi industri pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi telah mengganggu pasokan produk dari Sleman yang telah terbentuk dengan baik di pasar regional maupun internasional. ***

TAGS

COMMENTS