Usaha Kecil Butuh Uluran Tangan Pemerintah

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

MAGELANG, (Tubas) – Bu Tien demikian panggilan akrab pengusaha boneka dari dusun Candi, Desa Candimulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jateng. Dia mengaku bisnis boneka dimulai tahun 1997. Sebelumnya dia bekerja di pabrik, karena terkena PHK sehingga dia harus menerima nasibnya untuk pulang kampung.

Suratinah (39) yang panggilan akrabnya Bu Tien itu memproduksi 120 boneka kecil dan 50 boneka besar dengan harga rata-rata Rp 2.500 sampai dengan Rp 150.000. Ada delapan orang tenga kerja yang terlibat dalam proses produksi itu.

Pada awal pemasaran mengalami kesulitan, namun berkat bantuan kakaknya yang sudah berpengalaman omset pemasarannya terus bertambah. Pernah mendapatkan order per minggu satu truk harus terkirim, namun tidak disanggupi karena kesulitan modal dan tenaga kerja.

Kini omsetnya per minggu mencapai Rp 20 juta. Boneka-boneka produksinya diambil sendiri oleh pedagang. “Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan usaha kami dan sekaligus dapat memberikan pinjaman lunak untuk memperbesar usaha,” pintanya saat ditemui tubasmedia.com, pekan lalu.

Muklasin (38) adalah pembuat alat peraga TK dan produksi irus yang bahan bakunya dari batok kelapa. Usahanya memproduksi sekitar 300 biji irus dengan 6 tenaga kerja. Sedikitnya 4 ton batok kelapa dengan harga Rp 4.000.000 dihabiskan untuk produksi irus. “Saat ini kami mulai dari nol lagi, dan produksinya belum banyak,” kata bapak dua anak itu. Muklasin juga berharap adanya pinjaman lunak dari pemerintah. (tedi ir.)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS