USB Gelar Seminar Nasional Kanker Payudara

Loading

Seminar Nasional Kanker Payudara Universitas Setia Budi (USB) Surakarta

Seminar Nasional Kanker Payudara Universitas Setia Budi (USB) Surakarta

SURAKARTA, (tubasmedia.com) – Program Studi S-2 Ilmu Farmasi Universitas Setia Budi (USB) Surakarta, belum lama ini, menggelar seminar nasional yang bertema “Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara Melalui Terapi Konvensional dan Holistik”. Seminar dilangsungkan di Move Megaland Hotel, Solo dihadiri 350 peserta.

Tema seminar tersebut mempunyai latar belakang kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Kanker payudara merupakan kanker nomor dua yang paling sering diderita kaum wanita.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2010 menunjukkan pada laki-laki, jenis kanker yang terbanyak di Indonesia adalah kanker paru, sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara. “Menurut data rawat inap rumah sakit, insidensi kanker tertinggi di Indonesia secara umum adalah kanker payudara sebanyak 8.082 kasus (18,4%), diikuti dengan kanker leher rahim 4.544 kasus (10.3%), kanker hati dan saluran empedu 3.618 kasus (8,2%), leukemia 3.189 kasus (7,3%), Limphoma Non Hodgkin 2.862 kasus (6,5%), kanker bronkhus dan paru 2.537 kasus (5,8%), kanker ovarium 2.314 kasus (5,3%), kanker rektosigmiod rektum dan anus 1.861 kasus (4,2%), kanker kolon 1.635 kasus (3,7%), dan kanker kelenjar getah bening 1.022 kasus (2,3%),” kata ketua panitia seminar Tri Wijayanti, S.Farm., MPH., Apt.

Dekan Fakultas Farmasi USB, Prof. Dr. RA. Oetari, SU, MM, M.Sc, Apt, dalam sambutannya mengatakan sebagai institusi pendidikan, Fakultas Farmasi USB mempunyai tanggung jawab memberikan sumbangan kepada bangsa dan negara tercinta Indonesia. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan seminar nasional ini. Maksud dan tujuan dari tema tersebut adalah memberikan wahana pengetahuan, meningkatkan kualitas dan profesionalitas bagi tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun penunjang medis, digunakan dalam pelayanan kesehatan di sekitarnya.

Seminar nasional ini menghadirkan delapan pembicara, yaitu Kemala Rita Wahidi, SKp., Sp.Onk., ETN., MARS dari RS Kanker Dharmais Jakarta dengan judul makalah “Perawatan Paliativ pada Kanker Payudara”. Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, SE., Apt dari UGM Yogyakarta dengan judul makalah “Pengobatan Pasien Kanker Payudara secara Herbal dan Spiritual”. Dra. Mariatul Qibtiyah, Sp.FRS., Apt dari RS. Dr. Soetomo Surabaya dengan judul makalah “Pharmaceitucal care pada Pasien Kanker Payudara”. Dr. Adi Prayitno, drg, M.Kes dari UNS Solo dengan judul makalah “Penanganan Pasien Kanker Payudara dengan Psikoneuro Imunologi”. Dr. Adji Suwandono, SH sebagai Ketua IDI dengan judul makalah “Etika Kedokteran”.Prof. dr. Bambang Suprapto, M.Med. Sci, R.Nutr, Sp.GK dari UNS Solo dengan judul makalah “Terapi Gizi Pada Pasien Kanker Payudara”. Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B.Onk (K) dari Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta dengan judul makalah “Patofisiologi dan Tindakan Medis pada Kanker Payudara”. Prof. Dr. RA. Oetari, SU., MM., M.Sc, Apt. dari Fakultas Farmasi USB Solo dengan judul makalah “Konseling pada Pasien Kanker Payudara”.

Memang sudah berbagai upaya medis dilakukan untuk mengobati penyakit kanker payudara, baik secara konvensional mau pun terapi lain. Salah satu terapi yang bisa diterapkan dalam pengobatan kanker payudara adalah terapi holistik (Holisticare), yaitu sebuah terapi menyeluruh yang menganggap penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata, namun dapat disembuhkan dengan pengelolaan aspek jasmani dan spiritual secara menyeluruh.

Terapi ini melibatkan penanganan psikologis pasien dan terapi-terapi pendamping seperti nutrisi, olahraga, meditasi dan lain-lain. Sehingga dapat disandingkan dengan terapi secara konvensional yang umumnya menggunakan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi yang tidak jarang memberikan dampak efek samping yang tidak ringan. Baik terapi konvensional maupun holistik bertujuan untuk menyembuhkan pasien serta meningkatkan kualitas hidup pasien. (rel/sis)

CATEGORIES
TAGS