Wakil Rakyat Tak Paham Komunikasi Politik

Laporan : S Eka Ardhana

 
YOGYAKARTA, (Tubas) – Wakil rakyat yang berada di parlemen atau DPR RI dituntut memiliki pengetahuan tentang komunikasi politik. Pengetahuan dan pemahaman bagaimana berkomunikasi dengan rakyat dalam kaitan penyampaian pesan-pesan maupun informasi-informasi politik itu sangat penting. Karena tanpa memiliki pengetahuan itu maka komunikasi politik dengan rakyat bisa tidak mencapai sasaran yang diinginkan.

Pendapat itu dikemukakan Drs Hamdan Daulay MSi, MA, pengamat politik dan pengajar komunikasi politik pada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (7/4), menanggapi munculnya kecaman dan kekecewaan sejumlah pihak terhadap pernyataan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, tentang pembangunan gedung DPR belum lama ini.

Seperti diberitakan banyak media, Marzuki Alie dalam pernyataannya mengatakan rakyat tak perlu dilibatkan dalam pembahasan mengenai rencana pembangunan gedung baru DPR RI. Pembahasannya cukup melibatkan para elite dan akademisi saja.

Menurut Hamdan Daulay, menyedihkan sekali bila sampai hari ini masih ada wakil rakyat di parlemen yang tidak paham terhadap komunikasi politik. “Menyedihkan, bila wakil rakyat tak paham komunikasi politik. Ketidakpahaman atau ketidaktahuan tentang komunikasi politik bisa menjauhkan mereka dengan rakyat,” kata kandidat doktor ilmu politik pada Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Dikatakannya, komunikasi politik memerlukan bahasa politik, strategi dan etika. Pesan politik yang tujuannya baik bisa ditafsirkan sebaliknya oleh rakyat yang menerimanya. Bahkan, bisa pula terjadi informasi politik yang disampaikan itu menimbulkan kebencian dan amarah rakyat.

“Di sinilah pentingnya wakil rakyat menguasai komunikasi politik. Dengan menguasai dan memahami komunikasi politik, mereka akan tahu bagaimana caranya berbicara atau menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan persoalan rakyat. Mereka tidak akan asal bicara,” ujar Hamdan. ***