Site icon TubasMedia.com

Wali Kota Syarif Hidayat Tengah Bermanuver

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Pengamat politik dan mantan anggota DPR/MPR RI, H. Djadja W menilai, saat ini Drs. H. Syarif Hidayat, M.Si masih malu-malu kucing dan tengah memainkan manuver-manuver politiknya dalam menghadapi Pemilukada Kota Tasikmalaya yang akan digelar tahun 2012.

Hal itu dikatakan pengamat politik gaek itu saat ditanya prediksinya tentang sikap Wali Kota Tasikmalaya, Drs. H. Syarif Hidayat yang terlihat masih tenang-tenang menghadapi Pemilukada 2012, di saat sejumlah pesaingnya sudah banting stir dan jor-joran melakukan koalisi dan bersosialisasi.

“H. Syarif itu, politisi ulung, walaupun masih plin-plan dalam menentukan sikap, namun segudang pengalamannya menjadi pemenang dalam Pilkada 2002 dan Pilkada 2007. Sebenarnya, beliau saat ini sedang bermanuver politik, tapi terkesan lamban merespon berbagai persoalan, ” kata Djadja.

Kini, H. Syarif Hidayat sedang memainkan peran cukup strategis, karena ia masih menjabat Wali Kota Tasikmalaya, sudah pasti banyak parpol yang bermuka dua (menclak menclik) berusaha mengusungnya di Pemilukada, 24 November 2012.
H. Syarif, walaupun PAN masih adem ayem mendukungnya, tapi suatu saat, bisa saja Syarif nantinya didukung parpol PAN atau diluar PAN dengan menggaet Partai Golkar dan Partai Demokrat.

“Jika tidak dari PAN juga, dia akan menggaet Partai Golkar dan Demokrat atau menggabungkan ketiga Parpol ini (PAN, PD dan PG) dalam suatu koalisi baru. Karena Partai Demokrat dan Golkar targetnya hanya calon Wakil Wali Kota. Hal itu, hanya butuh win-win solution saja bagi yang akan mendampingi H. Syarif,” kata Djadja.

“Kepiawaian H. Syarif di Pemilukada 2007 persis sama dengan konstalasi sekarang. Kala itu, H. Syarif kurang didukung oleh PAN. Tapi karena adanya dukungan dari luar, dimana PBR dan kiayi-kiayi mendukung H. Syarif, maka PAN sendiri, dengan terpaksa akhirnya mencalonkan H. Syarif, diikuti PKS yang bermain di akhir dengan membentuk Koalisi Nurani Umat (KNU),” kata Djadja. (hakri miko)

Exit mobile version