Warga Binaan Gelar Produk Unggulan Lapas

Loading

plastik_daur-ulang2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian melakukan kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam upaya menumbuhkan industri kreatif dan menciptakan wirausaha baru melalui pembinaan para penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di seluruh Indonesia dengan Gelar Produk Unggulan Lapas yang dilaksanakan setiap tahun.

“Saya sangat memberikan apresiasi atas terselenggaranya Gelar Produk Unggulan Lapas 2015. Diharapkan pameran tersebut dapat membangun citra positif atas berbagai upaya pembinaan yang telah dilakukanKementerian Perindustrian bersama Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan pengembangan dan pembekalan kepada warga binaan untuk memiliki keterampilan yang cukup dan berkompetisi saat mereka nanti berada di tengah masyarakat,” harap Menperin, Saleh Husin di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Gelar Produk Unggulan Lapas 2015 dibuka oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly didampingi Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah. Pameran tahun ketiga ini masih diselenggarakan di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, yang berlangsung selama empat hari, tanggal 31Maret – 2April 2015 diikuti 44 peserta dari binaan lapas di seluruh Indonesia. Produk unggulan yang ditampilkan, antara lain garmen, aneka kerajinan, assesoris, makanan dan minuman, produk olahan lain, serta kerajinan daur ulang limbah.

Menperin mengharapkan pameran inin dapat menjadi ajang kerjasama dan silaturahmi antar calon tenaga kerja profesional lapas di setiap provinsi dengan lingkungan pelaku industri sehingga masyarakat luas dapat lebih mengetahui potensi yang dimiliki oleh para narapidanadi lapas dan rutan di seluruh Indonesiasesuai dengan program pembinaan yang telah diberikan.

Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan industri kreatif karena sektor ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sesuai dengan peraturan Pemerintah yang tertuang dalam instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 yaitu pengembangan industri kreatif. Dimana Kementerian Perindustrian berperan dalam pengembangan Industri Fashion, Kerajinan dan Piranti Lunak.

Pemerintah juga terus melakukan upaya-upaya dalam rangka membantu Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan daya saingnya dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada melalui berbagai program pengembangan keterampilan. Parapelaku IKM diharapkan dapat bekerja lebih keras dan dapat melakukan terobosan inovasi yang lebih kreatif dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai berlaku pada tahun 2015.

“Melalui pameran ini, Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah (IKM) telah melaksanakan tugas serta fungsinya dengan mempromosikan hasil kreativitas dan karya terbaik para narapidanase-Indonesia, agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi yang dimiliki mereka. Diharapkan juga nantinya hasil produk lapas dapat menjadi salah satu produk unggulan di pasar domestik maupun mancanegara,” papar Menperin.

Menperin pun berharap kepada para narapidana setelah selesai menjalankan masa tahanannya dapat berwirausaha dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas dengan meningkatkan mutu dan pengembangan desain. “Dengan kualitas dan desain yang baik, maka akan memberikan dan menciptakan nilai tambah ekonomi dan daya saing terhadap produk yang dihasilkan. Selain itu, untuk memenangkan kompetisi pasar, hasil karya para narapidana binaan Lapasharus selalu kreatif, kaya ide, wawasan dan gagasan baru sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru,” tegas Menperin.

Kementerian Perindustrian terus berupaya memfasilitasi program-program untuk pengembangan potensi IKM di Indonesia, diantaranya restrukturisasimesin dan peralatan, pengembangan kewirausahaan dan bimbingan teknis ataupun magang.

Diharapkan dengan program tersebut, para IKM termasuk mantan narapidana yang sudah bebas dari masa tahanannya dapat memanfaatkan dengan baik, sehingga mereka memiliki bekal keterampilan untuk memasarkan produk kreativitasnya kepada masyrakat umum dan produknya tersebut dapat menemukan pasar yang lebih luas dalam menunjang kebutuhan sehari–hari, bahkan diharapkan dapat mengurangi angka kriminilitas di Indonesia. (rel/siswoyo)

CATEGORIES
TAGS