Xinjiang Menyewa 3.000 Mantan Tentara Sebagai Penjaga

Loading

Xinjiang-China-22-September-2014
Xinjiang, (tubasmedia.com) – Ibukota wilayah bergolak Xinjiang di China akan merekrut 3.000 mantan tentara untuk membantu menjaga warganya, ungkap juru bicara pemerintah.

Para prajurit tersebut akan diperiksa dengan hati-hati untuk menentukan pandangan politik mereka. Mereka akan bergabung dengan kekuatan militer dan polisi untuk membantu patroli di Urumqi. Langkah ini muncul di tengah tindakan kekerasan terhadap kelompok muslim minoritas Uighur.

Cina telah menyatakan bahwa serentetan serangan kekerasan di Uighur Xinjiang telah mendorong wilayah tersebut untuk memisahkan diri.

Wartawan BBC Celia Hatton mengatakan bahwa ketegangan telah meningkat di Xinjiang, di mana 175 orang tewas sepanjang tahun ini dalam bentrokan antara suku Uighur dan mayoritas Han China, menurut media pemerintah China.

Ini adalah peningkatan yang sangat besar pada periode yang sama tahun lalu ketika 45 orang tewas. Dan ini adalah pertama kalinya mantan tentara telah diminta kembali oleh pemerintah China untuk menjaga Urumqi.

Mereka yang mengajukan permohonan untuk berperan menjadi penjaga diwilayah ini harus berusia di bawah 30, telah meninggalkan karir ketentaraan dalam satu tahun terakhir dan membuktikan bahwa mereka memiliki ideologi melawan separatisme dan kegiatan keagamaan illegal.

Kantor perekrutan Xinjiang mengatakan kepada BBC bahwa mereka belum banyak menerima aplikasi peminat posisi tersebut.

Pihak berwenang China telah menangkap lebih dari 300 orang yang dicurigai teroris di Xinjiang dalam enam bulan terakhir. Mereka mengklaim bahwa kelompok ekstrimis Uighur terinspirasi dan didukung oleh kelompok-kelompok teror di luar negeri.

Tapi kelompok Uighur sendiri mengklaim bahwa Beijing melebih-lebihkan ancaman mereka hanya untuk membenarkan kebijakan represif.

Mengkonfirmasi laporan tentang insiden di Xinjiang adalah hal yang sulit, karena akses yang dikontrol ketat dan dibatasinya arus informasi oleh pemerintah setempat. Ada beberapa pihak profil tinggi, yang mengorganisir serangan terhadap warga sipil di Xinjiang yang telah menyebabkan puluhan orang tewas.

Pada bulan Juli insiden terburuk kekerasan menewaskan 96 orang di wilayah Xinjiang Yarkant. Media pemerintah China mengatakan itu adalah “serangan teror” tapi aktivis mengatakan polisi melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang memprotes upacara Ramadhan umat Islam. (rizal)

CATEGORIES
TAGS